Hallo Suzuki Family, Berbagai inovasi dan upaya terus dilakukan untuk mencari berbagai sumber energi
baru dan terbarukan demi mengurangi penggunaan energi fosil yang lebih ramah lingkungan
dan tentu memiliki harga keekonomian yang baik. Bahan bakar minyal yang berasal dari
energi fosil memiliki keterbatasan cadangan, tak bisa diperbaharui, dan memiliki emisi gas
hasil pembakaran (poluta) akan menimbulkan dampak lingkungan seperti efek gas rumah
kaca dan mempengaruhi kualitas udara. Tanaman juga berpotensi untuk menjadi bahan baku
biodiesel, salah satunya adalah jarak pagar yang memanfaatkan kandungan minyak dari biji.
Biji jarak pagar mengandung rendeman minyak nabati sebesar 35% – 45%. Minyak tersebut
dapat diproses menjadi minyak biodiesel ( pengganti solat) dan minyak bakar (pengganti
minyak tanah). Namun, tantangan pengembangan bahan bakar nabati ini antara lain harga
keekonomian dannn kepastian ketersediaan pasokan atau feed stock.
Salah satu inovasi pembuatan biodiesel berbasis jarak pagar telah dilakukan oleh PT
New Eco Enenrgy Indonesia (NEEI-One), yang menghasilkan produk biodiesel Jarak
Nursntara. NEEI-One menyampaikan produksi biodiesel jarak pagar sekitar Rp 6.500/liter
dan kedepannya bisa ditekan menjadi sekitar Rp 5.000/liter. Saat ini, NEEI-One sudah mulai
melakukan penanaman pohon jarak pagar sebagai bahan baku untuk produk biodiesel Jarak
Nusantara, sebagai kebun contoh atau kebuh inti seluas 5 Ha didaerah Kecamatan Melaya,
Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Kebun contoh/inti ini mempunyai fungsi membina
masyarakat desan untuk menanam budi daya jarak pagar melalui koperasi desa atau badan
usaha milik desa (Bumdes).
Selain menghasilkan produk Biodiesel Jarak Nusantara, NEEI juga memproduksi
Solar Nusantara, yang mencampurkan solar konvensional atau Biosolar ditambah bahan aditif
dan air sebanyak 20%. Bahan bakar solar dan air diproses melalui alat Nanomizer sehingga
ukuran butirnya menjadi ukuran Nano (nanomilimeter size), lalu dicampur kedalam
mixer/reaktor serta bahan aditif. Setelah proses 1 jam didalam mixer/reaktor, terbentuklah
produk solar baru.
Minyak jarak sangat bagus dan mempunyai kualitas yang tinggi untuk dijadikan
bahan bakar, karena minyak jarak mempunyai titik beku yang rendah (70C), viskositas yang
cukup rendah, dan asam lemak atau fatty acid yang sedikit. Yang penting bahwa jarak pagar
bukan tanaman pangan sehingga tidak menggangu stabilitas ketahanan pangan.
Tujuan sebenarnya dari emulsi ini adalah mengurangi NOX dimana biasanya untuk
menurunkan NOX dimana biasanya untuk menurunkan zat tersebut sangat sulit. Solat
Nusantara ini pernah dites dengan PLTD yang masih menggunakan teknologi lama dan
hasilnya sudah lumayan. Dalam hal ini, gas buangnya cukup bagus, tetapi dari sisi
ekonomisnya masih kurang. Kapasitas yang dimiliki NEEI-One untuk emulsi ini sebesar
280.000 liter perhari.